Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada
dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk
baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan
Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara
yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
A.
Gerakan Perorangan –
Gerakan Dasar
a. Sikap sempurna
Aba-aba : Siap - GERAK. Pelaksanaanya
: pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke
dua telapak kaki membentuk sudut 60…, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan
di atas ke dua kaki, perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik
sedikit ke belakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat pada badan, pergelangan
tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibu
jari segaris dengan jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup,
gigi dirapatkan, mata memandang tajam ke depan, benafas sewajarnya.
b. Istirahat
Aba-aba istirahat
ditempat – GERAK
1)
Pada aba-aba pelaksanaan, kaki
kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (30cm)
2)
Ke dua belah tangan dibawa ke
belakang dan dibawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan
kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang
pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk, ke dua tangan
dilemaskan, badan dapat bergerak.
Catatan:
·
Pasukan dalam keadaan istirahat
di tempat, pemimpin atau atasan lainnya datang untuk memberikan perhatian atau
petunjuk-petunjuk, maka atas ucapan pemimpin/atasan dengan menggunakan kata
Perhatian pasukan segera mengambil sikap sempurna tanpa mengucapkan kata siap,
kemudian mengambil sikap istirahat.
·
Pada kata perhatian, selesai
atau sekian, pasukan mengambil sikap sempurna tanpa didahului aba-aba kemudian
kembali ke sikap istirahat di tempat.
·
Maksud dari sikap siap terakhir
ini adalah sebagai jawaban tanpa suara, bahwa petunjuk-petunjuk yang diberikan
akan dijalankan
c. Lencang
kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf)
Aba-aba : Lencang
kanan/kiri - GERAK
Pelaksanaannya:
Gerakan ini dijalankan dalam
sikap sempurna.
1) Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat
lengan kanan/kiri ke samping, jari-jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu
kanan/kiri orang yang berada di sebelah kana/kirinya, punggung tangan menghadap
ke atas, bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri tidak berubah
tempat masing-masing meluruskan diri
2) Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru,
setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka
ke samping dengan tidak mengangkat tangan.
3) Penjuru saf tengan dan belakang mengambil
antar ke depan 1 (satu) lengan kanan/kiri ditambah 2 (dua) kepalan tangan dan
setelah lurus menurunkan tangan kanan/kiri tanpa menunggu aba-aba.
4) Pada aba-aba tegak-GERAK semua dengan serentak
menurunkan lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap
sempurna.
5) Pada waktu pemimpin pasukan memberikan aba-aba
lencang kanan/kiri dan barisan sedang meluruskan safnya, Pemimpin pasukan yang
berada dalam barisan itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri
pasukan dengan menitikberatkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).
Catatan:
·
Untuk menghindarkan keributan
pada waktu mengangkat lengan kanan/kiri, hendaknya lengan diluruskan melalui
belakang punggung orang yang berada di samping, kalau jarak 1 (satu) lengan
tidak cukup. Dengan demikian dihindarkan gerakan seolah-olah meninju rekannya
yang berada di smaping.
·
Kelurusan barisan dilihat dari
tumit.
d. Setengah
lencang kanan/kiri
Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri
- GERAK
Pelaksanaannya:
Seperti pada waktu lencang
kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak pinggang) dengan
siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan
lurus, ibu jari di sebelah belakang pinggang, empat jari lainnya rapat pada
pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-aba tegak GERAK dengan
serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam
sikap sempurna.
e. Lencang depan
(hanya dalam bentuk berbanjar)
Aba-aba : Lencang depan - GERAK
Pelaksanaannya:
1) Penjuru tetap sikap sempurna : nomor dua dan
seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan dengan jarak satu
lengan ditambah dua kepalan tangan.
2) Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil
antara satu lengan ke samping kanan, setelah lurus menurunkan tangan dan
memalingkan kepala kembali ke depan dengan serentak tanpa menunggu aba-aba.
3) Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan
f. Cara berhitung
Aba-aba : Hitung – MULAI
Pelaksanaannya:
1) Jika bersaf,
pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan
memalingkan mukanya ke kanan.
2) Pada aba-aba
pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari penjuru menyebutkan nomornya sambil
memalingkan muka ke depan.
3) Pengucapan
nomor secara tegas dan tepat.
4) Jika
berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna.
5) Pada aba-aba
pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan
nomornya masing-masing.
6) Jika pasukan
berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau
KURANG SATU/KURANG DUA.
B.
Perubahan Arah (dalam keadaan berhenti)
a) Hadap
kanan/kiri
Aba-aba : Hadap kanan/kiri – GERAK
1) Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan
kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri, berat
badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
2) Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke
kanan/kiri 90°
3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki
kanan/kiri.
b) Hadap serong
kanan/kiri
Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri –
GERAK
Pelaksanaannya:
1)
Kaki kiri/kanan diajukan ke
muka sejajar dengan kaki kanan/kiri
2)
Berputarlah arah 45° ke
kanan/kiri
3)
Kaki kiri/kanan dirapatkan
kembali ke kaki kanan/kiri
c) Balik kanan
Aba-aba : Balik kanan/kiri – GERAK
Pelaksanaannya :
1)
Pada aba-aba pelaksanaan kaki
kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.
2)
Tumit kaki kanan beserta badan
diputar ke kanan 180°
3)
Kaki kanan/kiri dirapatkan
kembali ke kaki kanan/kiri.
Catatan:
·
Dalam keadaan berhenti pada
hitungan ke tiga, kaki dirapatkan dan kembali ke sikap sempurna
·
Dalam keadaan berhenti berjalan
pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri tidak dirapatkan melainkan dilangkahkan
0,5 langkah dengan cara dihentikan.
d) Cara memberi
hormat
Aba-aba : Hormat - GERAK
Pelaksanaannya (dengan tutup kepala,
keadaan berhenti)
1)
Pada aba-aba pelaksanaan,
dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15°
serong ke depan, kelima jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah
dan kiri ujung, jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup
kepala setinggi pelipis.
2)
Pergelangan tangan lurus, bahu
tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi
hormat.
3)
Jika tutup kepala mempunyai
klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep.
4)
Jika selesai menghormat, maka
lengan kanan lurus diturunkan secara cepat ke sikap sempurna.
A.
Jalan di tempat
Aba-aba: Jalan ditempat - GERAK
Pelaksaannya:
Gerakan dimulai dengan mengangkat
kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat, paha rata-rata, ujung kaki menuju ke
bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa, badan tegak, pandangan mata
tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan (tidak melenggang)
Dari jalan ke tempat berhenti.
Aba-aba : Henti – GERAK
Pelaksanaannya:
Pada aba-aba pelaksanaan dapat
dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke dua kaki kiri/kanan diharapkan pada
kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna.
Gerakan berjalan dengan panjang tempo
dan macam langkah
Macam langkah
|
Panjangnya
|
Tempo
|
|
1.
|
Langkah biasa
|
65cm
|
120 tiap menit
|
2.
|
Langkah tegap
|
65cm
|
120 tiap menit
|
3.
|
Langkah perlahan
|
40cm
|
30 tiap menit
|
4.
|
Langkah kesamping
|
40cm
|
70 tiap menit
|
5.
|
Langkah ke belakang
|
40cm
|
70 tiap menit
|
6.
|
Langkah ke depan
|
60cm
|
70 tiap menit
|
7.
|
Langkah di waktu lari
|
80cm
|
165 tiap menit
|
A. MAJU – JALAN
Dari sikap sempurna
Aba-aba : Maju – JALAN
Pelaksanaannya:
1)
Pada aba-aba pelaksanaan kaki
kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan
tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah
langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
2)
Langkah pertama dilakukan
dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90°, lengan kiri 30° ke belakang,
pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan
45°, dan ke belakang 30°.
Seluruh anggota meluruskan barisan ke
depan dengan melihat pada belakang leher.
Dilarang keras : berbicara-melihat
kanan/kiri
Pada waktu melenggangkan tangan
supaya jangan kaku.
B. LANGKAH BIASA
1)
Pada waktu berjalan, kepala dan
badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut
dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah
menurut jarak yang telah ditentukan.
2)
Cara melangkahkan kaki seperti
pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus
ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke depan 45°, ke belakang 30°.
Jari-jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap
ke atas.
C. LANGKAH TEGAP
1)
Dari sikap sempurna
Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
Pelaksanaannya :
Mulai berjalan dengan kaki kiri,
langkah pertama selebar setengah langkah, selanjutnya seperti jalan biasa
(panjang dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan terus menerus tetapi tidak
dengan berlebih-lebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut
kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersama dengan langkah pertama lengan
dilenggangkan lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, (lengan tangan
90° ke depan dari 30° ke belakang). Jari-jari tangan digenggam dengan tidak
terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.
2)
Dari langkah biasa
Aba-aba : Langkah tegap – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada
waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah selanjtnya mulai berjalan
seperti tersebut pasa butir 1.
3)
Kembali ke langkah biasa
Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba diberikan pada waktu kaki
kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah
biasa, hanya langkah pertama…….
Catatan :
Dalam lsedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap/langkah biasa-JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).
Dalam lsedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap/langkah biasa-JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).
D. LANGKAH
PERLAHAN
1)
Untuk bergabung (mengantar
jenazah dalam upacara kemiliteran)
Aba-aba
: Langkah perlahan maju – JALAN
Pelaksanaannya
:
a)
Gerakan dilakukan dengan sikap
sempurna
b)
Pada aba-aba “jalan”, kaki kiri
dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak di tanah segera disusul dengan
kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri,
kemudian dilanjutkan ditatapkan kaki kanan di depan kaki kiri.
c)
Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan
seperti semula.
Catatan :
·
Dalam keadaan sedang berjalan,
aba-aba adalah “langkah perlahan JALAN” yang diberikan pada waktu kaki
kanan/kiri jatuh di tanah ditambah selangkah dan kemudian mulai berjalan dengan
langkah perlahan.
·
Tapak kaki pada saat menginjak
tanah tidak dihentakkan, tetapi diletakkan rata-rata untuk lebih khidmat.
2) Berhenti dalam
langkah perlahan
Aba-aba : Henti – GERAK
Pelaksanaannya :
E. LANGKAH KE
SAMPING
Aba-aba : ……..Langkah ke kanan/kiri –
JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan kaki
kiri/kanan dilanjutkan ke samping kanan/kiri sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki
kiri/kanan dirapatkan pada kaki kiri/kanan.Sikap badan tetap seperti pada sikap
sempurna, sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
F. LANGKAH KE
BELAKANG
Aba-aba : ……..Langkah ke belakang –
JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta
melangkah ke belakang mulai kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai
dengan tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan.
Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna.
Sebanyka-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
G. LANGKAH KE
DEPAN
Aba-aba : …….Langkah ke depan – JALAN
Pelaksanaannya :
Pada aba-aba pelaksanaan, peserta
melangkahkan kaki ke depan mulai dengan kaki kiri menurut panjangnya langkah
dan tempat yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan.
Gerakan kaki seperti gerakan langkah tegap dan dihentikan dan sikap seperti
sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.
H. LANGKAH DI
WAKTU LARI
1)
Dari sikap sempurna
Aba-aba : Lari maju – JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-bab peringatan ke dua tangan
dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di pinggang sebelah depan dengan
punggung tangan menghadap keluar, ke dua siku sedikit ke belakang, badan agak
dicondongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan
menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang
langkah dan tempo yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya. Telapak kaki
diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan
secara tidak kaku.
2)
Dari langkah biasa
Aba-aba : Lari – JALAN
Pelaksanaannya:
Aba-aba peringatan pelaksanaannya
sama dengan ayat 1. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan
jatuh ke tanah kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya berlari menurut
ketentuan yang ada.
3)
Kembali ke langkah biasa
Aba-aba : Langkah biasa – JALAN
Pelaksanaannya :
Aba-aba pelaksanaan diberikan pada
waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, kemudian berjalan
dengan langkah biasa, dimuali dengan kaki kiri dihentakkan; bersama dengan itu
kedua lengan digenggam.
Catatan :
Untuk berhenti dari keadaan berlari
aba-aba seperti langkah biasa henti – GERAK. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada
waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki
dirapatkan kemudian kedua kepal tangan diturunkan untuk mengambil sikap
sempurna.
J. GANTI LANGKAH
Aba-aba : Ganti langkah – JALAN
Pelaksanaannya :
Gerakan dapat dilakukan pada waktu
langkah biasa/tegap. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri
di tanah kemudian ditambah satu langkah. Sesudah ujung kaki kiri/kanan yang
sedang di belakang dirapatkan pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan dengan
langkah baru yang disamakan. Kemudian gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan
No comments:
Post a Comment